Senin, 15 November 2010

HIKMAH IDUL ADHA

puasa idul adha: merupakan puasa sunnah yang dilakukan kepada umat Islam yang tidak sedang melaksanakan ibadah haji. Puasa ini disebut juga dengan puasa hari Arafah. Waktu pelaksanaannya bertepatan pada setiap tanggal 9 di bulan Dzulhijjah.
Keesokan hari setelah puasa ini, dilaksanakan perayaan Idul Adha. Tepatnya pada tanggal 10 Dzulhijjah bulan Hijriah. Idul Adha dilaksanakan dengan melakukan shalat Idul Adha sebanyak dua rakaat dan khutbah Idul Adha.
Setelah selesai, kemudian dilanjutkan dengan melaksanakan ibadah qurban yang telah disiapkan sebelumnya. Pelaksanaan penyembelihan hewan qurban, harus pada hari Idul Adha dan hari-hari tasyrik. Dianjurkan untuk tidak melakukan pemotongan hewan qurban pada malam hari.
Pengertian
Ibadah puasa dalam ajaran Islam memiliki arti menahan diri dari semua hal yang akan membatalkan puasa. Waktu puasa semenjak terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari. Atau ketika mulai adzan shubuh berkumandang sampai dengan masuk waktu shalat maghrib.
Menurut pendapat Ahli Fiqih dan Ushul Fiqih, Wahbah Az-Zuhaili, mendefinisikan puasa sebagai penahanan diri dari semua bentuk keinginan syahwati, perut dan faraj (kemaluan), dan dari segala hal yang masuk melalui kerongkongan. Baik berupa minuman, makanan, obat-obatan, dan sebagainya. Puasa boleh dilakukan oleh setiap orang Islam yang berakal, tidak dalam keadaan haidh (menstruasi) dan nifas.
Hikmah Puasa
Puasa Idul Adha memiliki hikmah yang sama dengan ibadah puasa lain, baik yang wajib atau sunnah. Hikmah puasa ini berdasarkan pada keterangan dari para ulama, yang tentunya berdasarkan pada Al-Qurandan Hadits. Adapun hikmah puasa di antaranya sebagai berikut:
  1. Proses pendidikan ruhani menuju jalan ketakwaan kepada Allah SWT.
  2. Penahanan diri agar terbiasa tunduk dan patuh kepada setiap perintah-perintah Allah SWT, serta berusaha menjauhi semua larangan-Nya.
  3. Salah satu bentuk ibadah penghambaan diri kepada Allah SWT.
  4. Pendidikan bagi jiwa manusia agar berusaha dalam kesabaran terhadap segala bentuk penderitaan dalam melaksanakan perintah-Nya.
  5. Melatih diri untuk tidak selalu mengikuti setiap bisikan keinginan dan hawa nafsu manusia.
  6. Melatih diri untuk tetap bersikap hidup sebagaimana ajaran-ajaran Islam.
  7. Sarana menumbuhkan dan memupuk sikap rasa kasih sayang kepada sesama manusia.
  8. Menciptakan rasa persaudaraan terhadap orang lain, saling membantu, dan menyantuni orang yang tidak berkecukupan.
  9. Menanamkan rasa takwa kepada Allah SWT, baik dalam keadaan terang-terangan atau sembunyi.
  10. Menjauhkan diri dari akibat dosa-dosa pelanggaran ajaran-ajaran-Nya. Karena puasa merupakan sarana penebusan dosa manusia.
  11. Proses pembelajaran diri untuk melatih peringai dan perilaku moral yang luhur kepada sesama.
  12. Puasa mengajarkan kesabaran, kejujuran, kedisiplinan, dan tekad kuat dalam melaksanakan setiap pekerjaan.
  13. Ibadah puasa yang dijalani dengan baik membantu manusia untuk berpikir lebih jernih dan tenang.
  14. Mendorong manusia untuk ikut merasakan lapar dan mengajarkan perlunya menjalin solidaritas dengan orang lain.
Anjuran pelaksanaan ibadah puasa Idul Adha berdasarkan pada keterangan hadits riwayat Imam Muslim. Dari Abu Qatadah radhiyallahu anhu, bahwa Rasulullah saw. bersabda: “Puasa hari Arafah dapat menghapus dosa-dosa untuk dua tahun. Setahun yang telah berlalu dan satu tahun yang akan datang.
Pelaksanaan ibadah puasa harus memenuhi syarat. Berdasarkan pada keumuman pendapat ulama, maka terdapat lima syarat puasa, yaitu: beragama Islam, termasuk usia baligh, berakal yang sehat, mampu melaksanakan puasa, bermukim atau menetap.
Bagi Anda yang akan melaksanakan puasa menjelang Idul Adha, jangan lupa untuk berniat dalam hati sebelum melaksanakannya. Lengkapilah perayaan Idul Adha dengan berkurban untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar